Tuesday, November 24, 2015

PENULIS KITAB SANUSIYAH




Al-Bajuri menampakkan kecintaannya dan tabarruk dengan ahlul bayt dan ulama salaf shalih, khususnya Sayyid Ahmad Al-Badawi, yang dalam merampungkan salah satu karyanya bertepatan dengan hari haul Sayyid Ahmad Al-Badawi.

Al-Bajuri, yang lengkapnya ‘Allamah Fadhilatusy Syaikh Burhanuddin Ibrahim bin Syaikh Muhammad Al-Jizawi bin Ahmad Asy-Syafi’i Al-Bajuri, lahir pada tahun 1198 H/1783 M, di Desa Bajur atau Baijur, pusat Distrik Al-Munufiyah Mesir.

Ia tumbuh dan besar dalam pangkuan orangtuanya, yang alim dan shalih, dan dididik dengan ilmu agama dan bacaan Al-Qur‘an.

Pada tahun 1212 H/1797 M, saat usianya baru mencapai 14 tahun, ia berangkat ke Al-Azhar Asy-Syarif untuk me­nimba ilmu.

Tuesday, October 27, 2015

PENGERTIAN WIRID THORIQOH



Thoriqoh dilihat dari arti bahasa memiliki kesamaan dengan kata syari’at,yang memiliki arti dasar”jalan”. Kesamaan ini merupakan sesuatu yang wajar jika dilihat dari sumber asalnya, isi amalannya, serta tujuan akhirnya. Keduanya adalah ajaran dari Nabi dan segala sesuatu yang dating dari Nabi adalah Islam.
Thoriqoh adalah amalan yang diambil dari NAbi dengan cara tertentu dan diamalkan dengan cara tertentu pula. Thoriqoh memiliki perbedaan dengan syari’at. Cirri khusus thoriqoh yang membedakannya dengan syari’at adalah:

5 HAL PENGHALANG KESOLEHAN



Top of Form
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ مَنْ تَوَكَّلَ عَلَيْهِ بِصِدْقِ نِيَّةٍ كَفَاهُ وَمَنْ تَوَسَّلَ إِلَيْهِ بِاتِّبَاعِ شَرِيْعَتِهِ قَرَّبَهُ وَأَدْنَاهُ وَمَنِ اسْتَنْصَرَهُ عَلَى أَعْدَائِهِ وَحَسَدَتِهِ نَصَرَهُ وَتَوَلاَّهُ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ حَافَظَ دِيْنَهُ وَجَاهَدَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ (أَمَّا بَعْدُ) فَقَالَ تَعَالَى وما أمروا الاليعبدوا الله مخلصين له الدين حنفاء ويقيموا الصلوة ويؤتوا الزكوة وذلك دين القيمة
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah
Marilah di hari ini kita mempertebal ketaqwaan kita kepada Allah dengan menghindarkan diri dari kecurangan,kebohongan dan berbagai sifat tercela lainnya. Karena dengan demikian kita dapat istiqamah berusaha menjadi orang yang saleh
Jama’ah Jum’ah Rahimakumullah
Dalam sebuah perkataanya sahabat Ali Karaamallhu Wajhah pernah berkata “andaikan tidak ada lima keburukan didunia ini, tentunya manusia menjadi orang saleh semua. Kelima keburukan itu adalah 1) merasa senang dengan kebodohan. 2) tamak dengan dunia. 3) bakhil dengan kelebihan harta. 4) riya’ dalam beramal dan 5) membanggakan diri”. Dalam teks arabnya berbunyi demikian:
عَنْ عَلِيّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ لَوْلَا خَمْسَ خِصَالٍ لَصَارَ النَّاسُ كُلُّهُمْ صَالِحِيْنَ اَوَّلُهَا اَلْقَنَاعَة ُبِالجَهْلِ وَالْحِرْصُ عَلَى الدُّنْيَا وَالشُّحُّ بِالْفَضْلِ وَالرِّياَ فِى الْعَمَلِ وَالْإعْجَابُ بِالرّأيِ
Demikian keterangan Sayyidina Ali tentang lima hal yang merusak susunan masyarakat muslim sehingga terjebaklah mereka dalam kenistaan. Sebagaimana akan diterangkan satu persatu dibawah ini.
Pertama, merasa senang dengan kebodohan, artinya adalah membiarkan diri bahkan merasa nyaman dengan ketidak tahuan dalam masalah agama. Sebagaimana banyak terjadi pada muslim masa kini di perkotaan yang tiap harinya disibukkan dengan urusan bisnis dan bermacam pekerjaan demi mencapai cita-citanya. Sedangkan masalah ke-islaman cukup dipasrahkan saja kepada para ustadz yang dipanggil ketika dibutuhkan. Entah untuk berdoa, untuk ditanya ataupun sekedar dijadikan teman curhatnya.

Tuesday, October 6, 2015

MENDOAKAN ORANG YANG AKAN HAJI



Do’a orang yang ditinggalkan pada orang yang hendak pergi haji
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ
Astawdi’ullaha diinaka, wa  amaanataka, wa khowaatiima ‘amalik (Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah)”.
Dalilnya adalah,
أَنَّ ابْنَ عُمَرَ كَانَ يَقُولُ لِلرَّجُلِ إِذَا أَرَادَ سَفَرًا ادْنُ مِنِّى أُوَدِّعْكَ كَمَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُوَدِّعُنَا.فَيَقُولُ « أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ »
Sesungguhnya Ibnu ‘Umar pernah mengatakan pada seseorang yang hendak bersafar, “Mendekatlah padaku, aku akan menitipkan engkau sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menitipkan kami, lalu beliau berkata: “Astawdi’ullaha diinaka, wa  amaanataka, wa khowaatiima ‘amalik (Aku menitipkan agamamu, amanahmu, dan perbuatan terakhirmu kepada Allah)”.(HR. Tirmidzi no. 3443 dan Ahmad 2: 7. Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Sedangkan Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Begitu pula bisa membaca do’a pada orang yang pergi berhaji,
زَوَّدَكَ اللَّهُ التَّقْوَى وَغَفَرَ ذَنْبَكَ  وَيَسَّرَ لَكَ الْخَيْرَ حَيْثُمَا كُنْتَ
Zawwadakallahut taqwa wa ghofaro dzanbaka wa yassaro lakal khoiro haytsuma kunta (Semoga Allah membekalimu dengan takwa, mengampuni dosa-dosamu, dan memudahkanmu di mana saja engkau berada).”
Dalilnya adalah,

Sunday, May 31, 2015

DASAR PENETAPAN AWAL BULAN ROMADLON DAN SYAWAL



نحن الامة الاندونسيون المسلمون النهضيون منذ انعقاد المشاورةالعامة لجمعية نهضةالعلماء بكسوكهان جيلاجاف عام ١٩٨٧م,1407 ه. اعتمدنا بان ثبوت شهر رمضان اى اوّل الصوم برؤية الهلال اواكمال ثلاثين يوما وكذا ثبوت شهر شوّال ويوم العيدبها,لابالحساب,لأنّ أئمة المذاهب الاربعة اجمعت على انّ شهر رمضان لا يثبت الاباحد امرين, رؤية هلاله اواكمال شعبان ثلاثين يوما اذا كان هناك مايمنع الرؤية من غيم اودخان اوغبار اونحوها ولوكان ارتفاع الهلال عندالحساب فوق الافق بقدردرجتين وما فوقهمافاكثر.
Kita umat islam nahdliyyin Indonesia sejak musyawarah nasional jam’iyyah nahdlotil ulama di kesugihan cilacap tahun 1987 M/1407 H kita berpegang teguh bahwa penetapan bulan romadlon (awal romadlon) dengan melihat hilal atau menyempurnakan Sya’ban 30 hari,begitu juga penetapan bulan syawal dan hari rayanya tidak dengan hisab karena para imam mazdhab 4 sepakat bahwa bulan romadlon tidak ditetapkan kecuali dengan salah satu dari dua hal yaitu melihat hilal dan menyempurnakan bulan sya”ban 30 hari ketika disana terdapat sesuatu yang menghalangi pandangan baik berupa awan,kabut,debu atau yang lain sekalipun tinggi hilal menurut ahli hisab sudah mencapai diatas ufuk kira-kira 2 derajat atau lebih.

Monday, May 25, 2015

SYA'BAN YANG UTAMA


Bulan Sya’ban sekalipun bukan termasuk Asyhurul Hurum namun bulan Sya’ban adalah bulan yang utama. Rosuloulloh bersabda:
قال رسول الله ص م :  قضل شعبان على سائر الشهور كفضلى على سائر الأنبياء, فضل رمضان على سائر الشهور كفضل الله على خلقه.
Artinya: keutamaan bulan Sya’ban atas bulan-bulan lainnya bagaikan keutamaan rosululloh atas seluruh para nabi,sedang keutamaan bulan Romadlon atas bulan-bulan yang lain bagaikan keutamaan Alloh atas makhluknya.
Berdasarkan hadis di atas, umat Islam semestinya memberikan perhatian husus terhadap bulan ini dengan mengerjakan perbuatan ketaqwaan dengan berbagai amal-amal soleh. banyak sekali dalil-dalil yang menjelaskan keutamaan bulan Sya’ban dan beribadah dengan ibadah tertentu di dalamnya, yaitu berpuasa sunnah. Kami akan sebutkan sebagiannya, diantaranya :

Tuesday, May 5, 2015

HAKIKAT MEMPERINGATI ISRO' MI'ROJ



اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ.
 اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ :
يا أَيُّهَا الَذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (آل عمران : 102)
وَقَالَ فِي أَيَةٍ أُخْرَى : سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ اْلأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (الإسراء : 1)
Ma’asyiral muslimin sidang jama’ah jum’at rahimaniy wa rahimakumullah
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah dengan berupaya maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul Saw. Hanya dengan cara itulah ketaqwaan kita mengalami peningkatan dan perbaikan.
Ma’asyiral muslimin rahimani wa rahimakumullah
Manusia hidup dalam tiga dimensi waktu: masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang. Orang yang baik adalah orang yang pandai mengambil pelajaran dari masa lalu untuk menentukan sikap hari ini dan merencanakan masa depan, sehingga hari ini bisa lebih baik dari hari kemaren dan besok bisa lebih di atas tingkat prestasi yang dicapai dari pada hari ini.
Dalam konteks itulah Isra’ Mi’raj yang merupakan peristiwa masa lampau tetap relevan diambil sebagai pelajaran untuk kita jadikan acuan hidup di zaman sekarang agar masa depan kita jauh lebih berkualitas dari pada hari ini atau pun kemaren. Kaum muslimin pada umumnya dan kita pada hususnya masih sangat belum maksimal dalam meneladani peristiwa yang agung ini meskipun setiap tahun diperingati, terutama dalam hal ibadah solat wajib. Maka dalam kesempatan hutbah ini hotib mengajak kepada jamaah jumat untuk meningkatkan kwalitas solat wajibnya dengan cara :

Wednesday, February 25, 2015

SURGA DAN NERAKA BUAH AMAL DI DUNIA



اَلْحَمْدُ لله الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَـقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اله إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ الله.اللهم صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أله وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ. أما بعد فياعباد الله أوصيكم ونفسى بتقوى الله فقد فاز المتقون, اتقو الله حق تقاته ولاتموتن ألا وأنتم مسلمون. وقد قال الله تعالى فى القرأن الكريم أفمن شرح الله صدره للاسلام فهو على نور من ربه
Ma’asyiral muslimin Rahimakumullah

Ahamduillah pada hari ini kita masih diberi nikmat untuk bersama-sama menjalankan ibadah bertemu dalam shalat jum’at berjama’ah. Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah swt. semoga ketaqwaan itu bisa menyelematkan kita dari api neraka dan memposisikan kita di dalam surag. Rasulullah saw pernah bersabda dalam hadits-nya yang berbunyi:


إِنَّ الْجَنَّةَ حُفَّتْ بِالْمَكَارِهِ وَإِنَّ النَّارَ حُفَّتْ بِالشَّهَوَاتِ

Sesungguhnya surga itu dikepung oleh segala kemakruhan (hal yang dinistakan agama) sedangkan neraka dikelilingi oleh syahawat (hal-hal yang menyenangkan manusia)."

Arti kata dikepung (huffat) adalah terhalang. Sebagaimana sebuah perkampungan yang tekepung banjir. Karena itu, untuk sampai pada perkampungan tersebut, seseorang harus berani menerjang banjir. Demekian juga dengan surga. Mereka yang menginginkannya harus siap melawan berbagai kemakruhan. Yang dimaksud dengan kemakruhan adalah segala hal yang dianggap buruk dan dibenci oleh syariat.

Begitu pula sebaliknya, posisi neraka dalam hadits di atas dikelilingi dengan berbagai kesenangan. Barang siapa yang kesehariannya selalu bersenang-senang tanpa mempedulikan aturan syariat, sungguh dia telah berada sangat dekat dengan neraka.

Wednesday, February 4, 2015

7 ISTGHFAR 14 TEMPAT



Di dalam ajaran thariqah kita akan mengenal istilah Istighfar 14 (empat belas) Tempat yaitu istighfar yang dikhususkan pada empat belas tempat lahir dan batin pada diri manusia yang terdiri dari 7 (tujuh) tempat lahir yaitu :
1.Mata,
2. telinga,yaitu :
3. hidung,
4.mulut,
5. tangan,
6.kaki,
7. syahwat dan perut
dan 7 (tujuh) tempat batin yaitu :

1) Latifatul Qalby letaknya berada dua jari di bawah susu kiri, di sinilah letak sifat-sifat kemusyrikan, kekafiran, ketahyulan, dan sifat-sifat iblis. Jika latifah ini selalu disucikan dengan memperbanyak istighfar maka akan terisi Iman, Islam, Ihsan, dan Ma’rifat.

SOLAWAT AL-TIBBIYYAH



Ya Allah, berilah rahmat ke atas penghulu kami, nabi Muhammad saw, yang dengan berkat baginda, Engkau menyembuhkan hati, menjadi penawar dan menyehatkan tubuh juga memberi kesembuhan penyakit, serta mengurniakan cahaya penglihatan. Dan karuniakanlah rahmat keberkatan dan kesejahteraan keatas keluarga dan sahabat baginda Nabi saw.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Hot Sonakshi Sinha, Car Price in India