6:30 PM
Pon-Pes Jabal Nur Cilacap
No comments
اَلْحَمْدُ للهِ وَحْدَهُ، نَحْمَدُهُ وَ
نَسْتَعِيْنُهُ وَ نَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوْبُ اِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ
شُرُوْرُ أَنْفُسِنَا وَسَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَهُوَ
الْمُهْتَدُ وَمَنْ يُضْلِلْهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ وَلِيًّا مُرْشِدًا. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ
مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ بَلَغَ الرِّسَالَةَ وَأَدَّى اْلأَمَانَةَ
وَنَصَحَ لِلأُّمَّةِ وَتَرَكَنَا عَلَى الْمَحْجَةِ الْبَيْضَاءِ لَيْلَهَا
كَنَهَارِهَا لاَ يَزِيْغُ عَنْهَا اِلاَّ هَالِكٌ.
اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ دَعَا بِدَعْوَتِهِ اِلىَ
يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ, فَيَا عِبَادَ اللهِ اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي
بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. وَقَالَ اللهُ تَعَالَى
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ :
يا أَيُّهَا الَذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا
اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (آل عمران
: 102)
وَقَالَ فِي أَيَةٍ أُخْرَى : سُبْحَانَ
الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلاً مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى
الْمَسْجِدِ اْلأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آَيَاتِنَا
إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (الإسراء : 1)
Ma’asyiral
muslimin sidang jama’ah jum’at rahimaniy wa rahimakumullah
Pertama-tama,
marilah kita tingkatkan kualitas taqwa kita kepada Allah dengan berupaya
maksimal melaksanakan apa saja perintah-Nya yang termaktub dalam Al-Qur’an dan
juga Sunnah Rasul saw. Pada waktu yang sama kita dituntut pula untuk meninggalkan
apa saja larangan Allah yang termaktub dalam Al-Qur’an dan juga Sunnah Rasul
Saw. Hanya dengan cara itulah ketaqwaan kita mengalami peningkatan dan
perbaikan.
Ma’asyiral
muslimin rahimani wa rahimakumullah
Manusia
hidup dalam tiga dimensi waktu: masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan
datang. Orang yang baik adalah orang yang pandai mengambil pelajaran dari masa
lalu untuk menentukan sikap hari ini dan merencanakan masa depan, sehingga hari
ini bisa lebih baik dari hari kemaren dan besok bisa lebih di atas tingkat
prestasi yang dicapai dari pada hari ini.
Dalam
konteks itulah Isra’ Mi’raj yang merupakan peristiwa masa lampau tetap relevan
diambil sebagai pelajaran untuk kita jadikan acuan hidup di zaman sekarang agar
masa depan kita jauh lebih berkualitas dari pada hari ini atau pun kemaren.
Kaum muslimin pada umumnya dan kita pada hususnya masih sangat belum maksimal
dalam meneladani peristiwa yang agung ini meskipun setiap tahun diperingati,
terutama dalam hal ibadah solat wajib. Maka dalam kesempatan hutbah ini hotib
mengajak kepada jamaah jumat untuk meningkatkan kwalitas solat wajibnya dengan
cara :