"Ternyata
Kita Hanya Hidup 0,15 Detik Saja, atau 1,5 Jam Waktu Akhirat"
Mohon
waktunya sebentar,, dan maaf, bukan bermaksud untuk menggurui. Saling berwasiat
dalam hal kebaikan adalah kwajiban sesama Muslim. Mari kita baca dengan seksama
dengan tempo se-slow-slownya...
Bismillahir rahmanir rahim..."Demi masa... Sesungguhnya
manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal shalih dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan
saling menasehati supaya menetapi kesabaran". (QS. al-Ashr: 1-3)
Mengawali catatan ini, saya mulai dengan surat al-Ashr ayat
1-3. Dalam ayat tersebut, Allah swt. bersumpah demi waktu karena memang waktu
manusia hidup di bumi ini sangat singkat sekali. Oleh karena itu, sudah
selayaknya kita menggunakan waktu sebaik mungkin agar tidak termasuk dalam
kategori golongan orang yang rugi.
Menururt perhitungan para Astronom dan Fisikawan dari NASA,
hidup manusia ternyata sangatlah singkat. Berdasarkan pendekatan kosmik
menyimpulkan bahwa; Rata-rata manusia di bumi ini hanya hidup selama 0,15 detik
kosmik. Jika dihitung berdasarkan kalender waktu yang berlaku di bumi, maka
kita hidup hanya berkisar 70 tahun. Karena 0,15 detik kosmik setara 70 tahun,
karena 1 detik kosmik sama dengan 475 tahun.
Waktu kosmik itu sendiri adalah waktu yang menggambarkan
umur alam semesta ini yang diperkirakan 15 milyar tahun. Karena itu para
Astronom mendefinisikan umur kosmik, yaitu dengan cara mengandaikan umur alam
semesta seakan-akan hanya 1 tahun, maka setiap detik kosmik adalah 475 tahun penanggalan
kalender bumi.
Sedangkan berdasarkan pendekatan Dalam al-Quran, perbedaan
waktu (waktu dunia dengan waktu akhirat) itu bisa dilihat dalam surat
as-Sajadah ayat 5:
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan)
itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun
menurut perhitunganmu”.
Jadi, dalam ayat tersebut disampaikan bahwa: perbandingan
waktu dunia dengan waktu akhirat itu "satu hari di akhirat sama dengan
1000 tahun di dunia". Sungguh, suatu waktu yang sangat lama dan berbeda
sangat tajam, hingga wajarlah jika Allah swt bersumpah demi waktu.
Dan kalau kita bandingkan dengan umur kita hidup di dunia
ini dengan waktu di akhirat, dan kita ambil nilai rata-rata usia hidup manusia
pada saat ini (yaitu berkisar umur 60-an tahun), atau kita ambil contoh dari
Rasulullah Saw yang hidup sampai usia 63 tahun, maka usia kita hidup di dunia
ini hanya 1,5 jam waktu akhirat. Subhanallah….
Mari
kita sama-sama belajar menghitung:
1.000
tahun di dunia = 1 hari di akhirat.
24
jam akhirat = 1.000 tahun dunia.
12
jam akhirat = 500 tahun dunia.
6
jam akhirat = 250 tahun dunia.
3
jam akhirat = 125 tahun dunia.
1,5
jam akhirat = 62,5 tahun dunia.
Hasilnya, ternyata dunia yang sering kita banggakan selama
ini, dimana di dalamnya kita berlomba-lomba untuk saling membunuh, menipu,
mendhalimi, menyakiti, membohongi, korupsi, selingkuh, berzina, dll, ini hanya
bernilai 1,5 jam saja di akhirat.
Selain itu, jika jangka waktu usia kita rata-rata 63 tahun
dan waktu yang kita gunakan untuk tidur atau beristirahat adalah 8 jam sehari
(sepertiga dari waktu sehari, 24 jam), maka waktu yang kita gunakan untuk tidur
adalah 21 tahun. Jadi, kalau 63 tahun dikurangi waktu tidur 21 tahun, maka
hidup kita ini hanya 42 tahun atau satu jam saja waktu akhirat.
Dan... Kalaupun setiap hari kita menunaikan shalat wajib 5
waktu (seandainya setiap satu waktu untuk shalat itu 5 menit), maka:
5
x 5 = 25 menit.
Dalam 1 hari, kita menghadap kepada ALLAH (shalat) hanya 25
menit saja. Dalam 1 minggu berarti 175 menit. Dalam 1 bulan berarti 700 menit.
Dan dalam setahun berarti sekitar 8400 menit (140 jam).
Jika kita mati umur 63 tahun, berapa menitkah waktu yang
kita gunakan untuk menghadap (beribadah) kepada Allah swt?
Oke,
mari kita belajar menghitung lagi...
ILUSTRASI:
63
tahun waktu hidup normal.
(Sekedar info, sholat kita yang diterima (syah) adalah saat
kita sudah baligh. Usia baligh mungkin sekitar umur 13 tahun).
63
- 13 = 50 tahun.
Jadi,
50
tahun x 140 jam = 7000 jam.
7000
jam = 292 hari.
292
hari = 9 bulan.
Maa
Syaa Allah...
Seandainya kita diberi umur 63 tahun, dan seandainya kita
rajin shalat 5 waktu tanpa henti, ternyata kalau dihitung-hitung menggunakan
matematika dunia, maka bisa disimpulkan bahwa: dari umur 63 tahun yang kita
punya, kita hanya punya waktu 9 bulan untuk beribadah kepada Allah swt.
Padahal
Allah adalah Tuhan kita,
Padahal
Allah adalah pencipta kita,
padahal
Allah adalah penguasa kita,
Padahal
Allah adalah Yang Maha Mencukupi segala kebutuhan kita,
Padahal
Allah Yang mengabulkan doa-doa kita,
Padahal
hanya Allah lah Sang Penolong kita...
Astaghfirullahal
Adzim...
Mari kita mulai berbenah diri, memperbanyak istighfar,
mengumpulkan bekal sebanyak mungkin untuk perjalanan panjang kita di akhirat
nanti, dan bersiap untuk menghadapi moment terdahsyat, yaitu "SYAKAROTUL
MAUT",
seraya berdoa dengan tulus agar hidup kita penuh dengan
berkah, diparingi garwo ingkang shalih shalihah tur ayu kimplah2, diparingi
rizki ingkang katah tur manfa'ah, anak katah soho sholih sholihah, syukur
alhamdu lillah jika diberi rizki untuk ziarah ke Makkah - Madinah (haji), mati
dengan husnul khotimah, dan ditempatkan di Surga bersama Baginda Muhammad saw.
dengan kenikmatan yang melimpah.
Aamiin,,,
Aamiin,,, Aaamiin,,, Yaa Rabbal 'Alamiin...
Bihaqqi,
was sirri, wan nuri suratil faatihah...
0 comments:
Post a Comment